CERITASANGATTAKU.COM, TEPIAN LANGSAT – Satu lagi destinasi wisata alam Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang hampir belum diketahui semua orang, khususnya warga Kutim.
Komunitas Cerita Sangattaku berkesempatan mengunjungi lokasi wisata tersebut yang letaknya berada di Kecamatan Bengalon, tepatnya Desa Tepian Langsat, Dusun Hambur Batu, pada Minggu (19/11/2023).
Sebelumnya, Kementerian Desa telah meresmikan destinasi wisata bernama Wisata Batu Aji Ilas Beukir ini pada Mei 2023 lalu. Dinas Pariwisata Kutim dan Camat Bengalon pun turut menyaksikan soft launching pembukaan tempat tersebut.
“Tempat wisata ini diprakarsai oleh Pemerintah Desa Tepian langsat dengan menggunakan Dana Desa dan bantuan pihak perusahaan dalam pembangunannya,” ujar Kades Tepian Langsat, Zeky Hamzah.
Wisata Alam Batu Aji Ilas Beukir terdiri dari 5 lokasi destinasi yakni Batu Aji, Ilas Beukir, Telaga Bidadari, Liyang Payau, Lobang Lumut dan Danau Telekek.
Akses ke lokasi wisata menggunakan perahu ketinting dengan menyusuri sungai selama 30 menit sambil menikmati arus Sungai Bengalon serta hutan rimba yang rimbun.
Tim Komunitas Cerita Sangattaku diantar oleh Stepanus, salah seorang Warga Hambur Batu yang merupakan portir dan motoris perahu angkutan menuju ke lokasi wisata.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi, langit Kecamatan Bengalon tertutupi mendung dan beberapa kali tim diguyur hujan hingga basah kuyup.
Beberapa saat juga, tim berteduh di bawah ilas (tebing) pada pinggir sungai sembari berhenti sejenak menunggu hujan redah. Sela-sela berteduh, Stepanus banyak bercerita tentang Dusun Hambur Batu dan Wisata Batu Aji Ilas Beukir.
Setelah reda, Tim Cerita Sangattaku kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai ke lokasi wisata yang menyuguhkan pemandangan alam begitu indah.
Terlihat tebing menjulang tinggi dengan pelataran luas yang pas untuk kegiatan alam seperti kemah, traking dan susur goa.
Wisata Batu Aji Ilas Beukir menawarkan sebuah pengalaman menakjubkan dengan pemandangan alam yang indah. Perjalanan panjang melelahkan dan cuaca penghujan sempat menjadi kendala, telah terbayarkan dengan keindahan alam memanjakan mata.
Sayangnya, lokasi wisata ini masih jauh dari jangkauan sinyal dan masih dikategorikan blankspot, sehingga wisatawan harus bersabar sebelum mengekspos keindahan alamnya ke media sosial sampai mendapatkan jaringan internet sepulang dari sana. (CS1)
