CERITASANGATTAKU.COM, Jakarta – Wakil Bupati yang juga Kepala Badan Narkotika (BNK) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kasmidi Bulang mengungkapkan penyebab peningkatan kasus narkoba yang terjadi di Kabupaten Kutim. Salah satunya, dia menyebut, jika Kutim menjadi jalur transportasi darat utama penghubung dari utara ke selatan.
“Ya, itu salah satunya karena Kabupaten Kutim menjadi transportasi darat penghubung dari utara ke selatan, bahkan dari negara tetangga Malaysia. Nunukan menyeberang ke Berau atau Bulungan, habis itu darat melalui Kutim, sampai ke Samarinda hingga Balikpapan,” ucap Kasmidi Bulang ditemui usai melakukan Audiensi ke Badan Narkotika Nasional di Jakarta pada Kamis (18/1).
Sebelumnya, sepanjang tahun 2023, Polres Kutai Timur menangani sejumlah kasus, mulai kasus pelanggaran kode etik personel, kriminal hingga kecelakaan lalu lintas. Namun dari banyaknya kasus yang ditangani, kasus penyalahgunaan narkotika paling tinggi di kabupaten tersebut.
“Kasus tertinggi di tahun 2023 ini adalah tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 204 kasus,” ujar Kapolres Kutai Timur AKBP Ronni Bonic dalam keterangan resminya dikutip, Jumat (19/1).
Dengan maraknya kasus tersebut, Kasmidi Bulang mengatakan perlu dilakukan langkah preventif untuk mengatasi penyalahangunaan narkoba yang ada di Kutim.
Salah satunya, kata Kasmidi Bulang peralihan status atau vertikalisasi BNK menjadi Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kutim.
“Mangkanya kita bangun disana perubahan status dari BNK jadi BNNK, jadi vertikalnya dari sana bisa langsung ada tindakan dan mengabil langsung dan mungkin rencana kedepan ada rehabilitasi, lalu sebagainya untuk pembinaan kepada saudara – saudara kita yang memang wajar untuk diterima,” tuturnya.