Sosial Budaya

Suami Istri Diduga Tenggelam Akibat Perahu Karam di Sungai Meratak, Bengalon

159
×

Suami Istri Diduga Tenggelam Akibat Perahu Karam di Sungai Meratak, Bengalon

Sebarkan artikel ini

Bengalon, 7 Oktober 2025 — Dua warga Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, dilaporkan hilang dan diduga tenggelam di Sungai Meratak setelah perahu yang mereka tumpangi karam pada Senin sore, 6 Oktober 2025. Kedua korban diketahui merupakan pasangan suami istri bernama Marsel dan Helmiana Neri.

Menurut laporan dari Polsek Bengalon, kejadian tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 17.00 WITA, saat korban bersama seorang rekan mereka, Iliq Tingai, berangkat dari ladang untuk pulang menggunakan perahu bermuatan hasil panen.

Sebelumnya, sekitar pukul 15.00 WITA, ketiganya berangkat menuju ladang dengan tujuan memanen sayur sawi, labu, dan buah sawit. Setelah selesai memanen sekitar pukul 17.00 WITA, mereka kembali pulang membawa hasil kebun berupa kurang lebih 2 kwintal buah sawit, 40 buah labu, dan beberapa ikat sayur sawi.

Dalam perjalanan pulang, perahu yang mereka tumpangi menabrak batang kayu besar yang hanyut di sungai, sehingga perahu kemasukan air dan terbalik. Ketiganya berusaha menyelamatkan diri, namun dua korban — Marsel dan istrinya, Helmiana — tidak bisa berenang dan akhirnya terseret arus sungai.

Saksi Iliq Tingai, yang sempat berusaha membantu kedua korban, mengaku mengalami kram kaki dan kelelahan sehingga tidak mampu menolong lebih jauh. Setelah berhasil menepi, ia kemudian meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Salah satu warga bernama Andarias Liong Yan yang sedang berada di ladangnya mendengar teriakan minta tolong tersebut dan segera datang menggunakan perahu untuk membantu pencarian. Namun, hingga malam hari, kedua korban belum ditemukan.

“Kami sudah berusaha mencari bersama warga, tetapi arus sungai sangat deras dan kondisi sudah mulai gelap,” ujar Andarias.

Kedua korban diketahui merupakan pekerja kebun milik Iliq Tingai. Mereka kerap membantu memanen hasil kebun, sekaligus menanam sayuran seperti sawi dan labu di lahan tersebut.

Hingga malam hari, pihak Kepolisian Sektor Bengalon bersama warga setempat masih melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi kejadian dan sepanjang aliran sungai. Petugas menghadapi sejumlah kendala, antara lain tingginya debit air sungai, arus yang deras, terbatasnya alat pencarian, serta minimnya penerangan malam hari.

Selain itu, perahu yang digunakan korban juga terhanyut terbawa arus, sehingga mempersempit titik pencarian.

Kapolsek Bengalon menyampaikan bahwa pencarian akan dilanjutkan dengan melibatkan tim SAR dan aparat terkait untuk memperluas area pencarian di pesisir Sungai Meratak dan sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *